02 Juni 2009

Ibu, Jadilah Superwoman!

Entah apa yang ada di benak orang ketika mendengar kata superwoman. Mungkin ada yang terbayang kepada sosok superman versi wanita seperti supergirl, xena, wonder woman, batgirl, atau catwoman. Superwoman yang diidentikan ke dalam sosok yang demikian mungkin dilatarbelakangi oleh ide kesetaraan gender dimana wanita memiliki kedudukan yang setara dengan laki-laki. Entah ya, mungkin alasan para penciptaan tokoh-tokoh wanita tersebut merupakan justifikasi terhadap anggapan bahwa wanita itu lemah dan mesti dilindungi. Dengan kata lain, penciptaan karakter-karakter ini bisa jadi untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa wanita kuat, mampu dan mandiri.


Dalam gambaran kehidupan modern, gambaran sosok wanita yang superwoman tampil ke permukaan, hingga memenuhi posisi-posisi yang biasanya ditempati oleh pria. Keberadaan wanita yang pada jaman dahulu berada pada di sektor domestik, kini memenuhi sektor publik. Permasalahan ekonomi biasanya dijadikan sebagai alasan wanita keluar rumahnya untuk bekerja. Impian kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang mapan adalah harapan yang dikejarnya. Kemandirian secara finansial juga menjadi keinginan perempuan mengejar karirnya. Tidak sedikit juga yang terpaksa bekerja demi memenuhi kebutuhan perutnya saja.

Kini merupakan hal yang wajar melihat wanita bekerja. Wanita kini berperan ganda, di satu sisi ia adalah seorang ibu untuk anak-anaknya, di sisi lain ia adalah seorang pekerja. Lantas apakah ini yang disebut sebagai superwoman?

Ketika seorang wanita karir menikah dan melahirkan seorang anak, ia kemudian meminta rehat sejenak dalam pekerjaanya. Biasanya jatah yang diberikan perusahaan adalah 3 bulan. Setelah itu, wanita kembali bekerja seperti kesehariaannya. Apa yang terjadi dengan bayi mungil yang baru beberapa bulan dilahirkannya?

Ada yang dititipkan kepada neneknya, tidak sedikit yang diasuh oleh baby sitter atau kepada pembantu. Ibu hanya dapat bertemu bayi manisnya hanya 2 hari saja dalam sepekan. Itu pun kalau tidak ada jadwal meeting dengan client atau lembur. Dari hari ke hari, bayi tumbuh menjadi anak-anak, hingga ia beranjak remaja. Hingga tetap sang anak hanya bisa menemui ibu hari saptu dan minggu saja. Lantas sang bunda menyayangi anaknya dengan mengabulkan apapun yang menjadi keinginannya.
Akhirnya anak mencari cara agar ia dapat mencuri perhatian sang bundanya. Tidak sedikit dari tingkah lakunya yang aneh di luar tingkah laku normal anak-anak kebanyakan. Ada yang menyengaja mencoba narkoba atau berkelahi dengan remaja lainnya. Tidak sedikit juga dari anak-anak yang beranjak remaja ini kemudian melakukan hal-hal yang tidak selayaknya dilakukan oleh remaja, bukan karena mencari perhatian, tetapi karena memang tidak ada yang mengarahkannya. Banyak remaja yang terjebak dalam prilaku seks bebas, hingga berdampak pada hamil di luar nikah bahkan sampai kepada penyakit hiv/aids.


Generasi kita wahai ibu.. apa yang terjadi dengan generasi kita? Mereka membutuhkan anda berada disampingnya: sosok yang selalu mengajari mereka tentang arti sebuah kehidupan, sosok yang penuh perhatian dan kesabaran membimbing dan menjawab setiap pertanyaan mereka, sosok yang penuh kasih sayang mengarahkan mereka dan sosok sahabat tempat mereka mencurahkan apapun yang ada dalam benaknya.

Wahai ibu.. lihatlah generasi kita hari ini… Mereka berkelahi hanya karena hal sepele, bahkan bisa sampai menelan jiwa.. Generasi kita wahai ibu, mereka menghabisakan waktu dan uangnya di tempat-tempat sewa main games: otak mereka hanya dipakai untuk memikirkan bagaimana bisa naik ke level permainan games selanjutnya. Mereka wahai Ibu, bergaul bebas tanpa malu-malu hingga menghasilkan janin-janin tak berdosa yang tekadang selesai di tangan nyawanya oleh ibunya sendiri. Generasi penerus bangsa kita ini ibu, mereka pengguna narkoba.. yang pikirannya terganggu karena ketagihan racun-racun haram itu… badannya lemah, terkulai, tak berdaya.. Dan masih sisi kelam generasi kita lainnya.

Untuk itu wahai ibu.. kembalilah ke rumah. Kembali dan penuhi hak-hak anak-anak anda. Penuhi kewajiban anda sebagai ibu.. karena mereka adalah tanggung jawab anda. Kehadiran mereka di dunia adalah sebagai penerus tapuk kepemimpinan di masa yang akan datang. Semua bergantung kepada anda. Apa yang anda lakukan terhadap anak-anak anda.. semuanya ada di tangan anda..

Wahai ibu, apakah anda cukup hanya dengan menitipkan anak anda kepada lembaga pendidikan dan menyerahkan mereka sepenuhnya kepada guru-gurunya? Apakah cukup merasa bangga hanya dengan memiliki anak memiliki nilai akademis yang baik, tetapi tidak menghargai orang lain? tetapi selalu memukul teman-temannya, tetapi selalu mau menang sendiri? Ibu, mereka membutuhkan teladan dan idola yang itu adalah anda..

Ibu… jadilah superwoman.. walaupun anda berada di rumah, sepenuhnya mendidik dan membesarkan anak-anak anda. Seluruh jiwa dan tenaga anda habiskan demi terbentuknya generasi yang tangguh. Walau tidak ada materi yang anda hasilkan, walaupun tidak ada karir yang anda kejar, walaupun impian akan kehidupan yang mapan dari penghasilan tidak pula anda wujudkan.. namun ibu.. lihatlah, lihatlah beberapa saat mendatang, anak-anak adalah yang akan memimpin bangsa ini melalui pendidikan yang anda berikan. Terlebih anda memiliki jawaban pertanggung-jawaban dihadapan Tuhan atas amanah yang Dia berikan kepada anda.

Maka ibu, jadilah superwoman itu… (nonny)

Comments :

0 komentar to “Ibu, Jadilah Superwoman!”


Posting Komentar