23 April 2009

Remaja Mencari Cinta Sejati

Sepanjang umur bumi kayaknya udah bejuta-juta syair lagu yang mengkisahkan tentang dua sejoli yang sedang dimabuk asmara tercipta. ¯“Satu jam saja ku telah bisa cintai kamu..kamu..”¯ Begitu Charli ST 12 melantukan syair lagu dengan suara melayunya yang khas itu. Tapi, seperti apa cinta sejati itu???
Thats right, entah sudah berapa juta lagu, dan entah berapa mil syair tercipta yang mengisahkan cinta. Kebanyakan dari itu adalah mengisahkan cinta sepasang anak manusia.

Bercerita tentang cinta kasih sepasang remaja di skulnya atau kul.nya pasti ga akan lepas dengan yang namanya
P A C A R A N!!!!!.
Seperti yang dikisahkan oleh kumbang (nama samaran) yang dikisahkan kepada Majalah Permata, dia udah pacaran sejak smu, pacaran yang biasa-biasa aja akunya, tapi temannya doski ada yang gaya pacarannya ’seram’ (maksudnya pacaran sama kun… waduh itu mah suerem beneran…) “karena pacarannya terlalu gimana, akhirnya tamu yang setiap bulan rutin mendatangi pacarnya telat (cerita selanjutnya terserah anda, he.he.). Tentunya masih banyak lagi cerita-cerita ‘manis’ tentang kisah cinta dari remaja. Tapi apakah cerita-cerita itu benar-benar ‘manis’ atau malah ‘menyeramkan?. Sebagai remaja muslim kayaknya ko ketinggalan banget kalau kita ‘ga ngebahas tentang ini soalnnya al-qur’an juga ngebahas tentang cinta ini, ga Percaya liat Qur’an surat Ali-Imran : 14, yang artinya “Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang dingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak”
“cinta sejati, Apaan tuhh??!!??”
Kecintaan seorang laki-laki terhadap wanita, begitu sebaliknya, atau kecintaan kita terhadap anak (bila kita udah jadi ortu nanti), bahkan kecintaan terhadap harta, adalah bagian dari penciptaan manusia. Kita yang dhoif ini ga bakal bisa ‘membunuh’ kecintaan tersebut. Tapi yang bisa kita lakukan adalah mengaturnya, atau kerennya kita tinggal me-manage-nya. Untuk itulah Islam diturunkan.
Tapi sebelum jauh kita ngebahas tentang aturan tadi, ada baiknya kita paham dulu apa cinta sejati itu karma semua penduduk dunia ini menginginkan hal ini. Dengan cinta semua akan berjalan mulus, segala tindakan akan berbuah kebahagiaan, sebab dengan cinta kita akan bahagia duuhh bikin puisi neng…)
Tapi ini serius segala sesuatu yang dibangun atas nama cinta akan membuat yang membangunnya bahagia, hanya saja cinta yang menjadi landasannya itu harus cinta sejati, bukan cinta semu.
Cinta sejati itu adalah cinta yang tak lapuk karena hujan, tak berkalang karna panas. Cinta sejati juga adalah cinta yang unconditional, mau dalam keadaan seneng, sedih tetep tegar berdiri, sekalipun ombak, tsunami, angin putting beliung, bahkan tornado menerjang. Ujung tombak pun ‘gak akan membuatnya berhenti, mati pun ga jadi soal. Semuanya ini bakal ada bila itu adalah cinta sejati, bila bukan cinta sejati maka hal tadi hanya akan menjadi syair picisan saja. Tapi pertanyaannya ‘ada ga cinta sejati itu. Jawabannya A D A, yaitu cinta kepada segala hal yang ditempatkan setelah kecintaannya terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya. Jadi sebenarnya cinta sejati yang nomor satu adalah kecintaan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Kita sebagai manusia memang diberi potensi untuk mencintai apapun yang ada di bumi ini, tapi kecintaan kita terhadap segala sesuatu itu akan menjadi cinta sejati jika kita tempatkan setelah kita mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Jadi kesimpulannya kalo penempetannya tepat cinta sejati akan didapat.

Yang jadi persoalannya adalah gimana cinta kita terhadap Allah dan Rasul-NYa menjadi cinta dengan urutan yang pertama. OK coba pikirkan bila kita mencintai seseorang, kita akan memperhatikan apa yang dikatakannya. Bila kita mencintai Allah dan Rasul-Nya, tentu kita akan selalu memperhatikan Firman Allah dan sabda Rasul-Nya. Dan perhatian kita terhadap hal ini melebihi perhatian terhadap kata-kata siapapun. Apa yang menurut kita baik, belum kita nyatakan baik sebelum Allah dan Rasul-Nya menyatakan hal tersebut baik pula. Begitu pula mengenai hal yang buruk, kita akan nyatakan sesuatu itu buruk jika Alla dan Rasul-Nya menyatakan itu buruk pula. Apa yang kita sukai, belum tentu itu yang benar, atau apa yang kita benci belum tentu itu hal yang buruk. Firman-Nya :”Boleh jadi kamu membeci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengatahui” (Al-Baqarah (2) : 216).
Semuanya, baik-buruk, benar-salah, diserahkan kepada pihak yang dicintainya, yaitu Allah dan rasul-Nya. Ini bukan ’cinta buta’ tapi ini dibangun dari pemahaman yang benar tentang cinta. Allah adalah yang menciptakan kita dan mencukupkan rizki kita. Dia pula yang lebih tau apa yang baik dan buruk buat kita, Ia lebih tau dari siapapun bahakan kita sendiri. Rasul-NYa adalah manusia yang diberi wahyu untuk menerangkan semua itu dan mempraktikannya (untuk contoh bagi kita).
Allah SWT menurunkan aturan-aturan-Nya kepada kita. Dia tidak ingin kita celaka di akhirat begitupun Rasul-NYa. Tentu, kita harus membalas cinta ini dengan memperhatikan seruan-Nya sekalipun sebenarnya kitalah yang butuh terhadap-NYa
So kayaknya kita jadi makhluk yang paling bodoh kalau kita masih asyik memelihara cinta-cinta yang semu dan menjadikannya urutan pertama. Jadi ayo kita bersegerah menyambut Cinta Allah SWT dan Rasul-Nya dengan selalu taat kepada apa yang Dia perintahkan.

Lanar 09 inspired by Majalah PERMATA



Comments :

4 komentar to “Remaja Mencari Cinta Sejati”

zahra.....keren bgd c blognya............

Anonim mengatakan...
on 

ini broken (Qie)

Anonim mengatakan...
on 

@broken
syukron..

NeNa mengatakan...
on 

meski g dibaca,,,tapi ku yakin,,,isinya pasti bagus bgt...tungguan weh cinta sejatina,,,pasti juga ada

Anonim mengatakan...
on 

Posting Komentar